Selasa, 27 November 2012

Pesawat siluman



Pesawat siluman (bahasa Inggris: stealth aircraft) atau disebut pesawat amat senyap[1] adalah pesawat yang dirancang untuk menyerap dan membelokkan radar menggunakan teknologi siluman, membuatnya lebih sulit untuk dideteksi. Pada umumnya tujuannya adalah melancarkan serangan selagi dia masih berada di luar pendeteksian musuh. F-117 Nighthawk adalah salah satu jenis pesawat siluman yang digunakan angkatan udara Amerika Serikat dalam Perang Teluk.

Pesawat siluman memiliki kemampuan untuk menghindari pendeteksian, baik deteksi secara visual, audio, sensor
panas, maupun gelombang radio (radar). Secara visual, pesawat lebih sulit untuk terlihat bila mempunyai warna yang sama dengan warna latar belakangnya (kamuflase). Secara audio, tentunya berusaha untuk membuat pesawat semakin tenang. Secara sensor panas, pesawat biasanya dideteksi dari panas yang timbul dari badannya atau dari temperatur udara di sekelilingnya. Bagian paling panas dari pesawat biasanya adalah saluran buangan udara mesin atau exhaust dan leading edge (bagian pesawat yang pertama membelah udara). Panas dari exhaust bisa dikurangi dengan cara mencampur semburan mesin dengan udara dingin dari luar badan pesawat sebelum dihembuskan keluar pesawat dan memperpanjang pipa exhaust (seperti A-4 Skyhawk Indonesia yang mempunyai exhaust lebih panjang dibanding versi standarnya). Bagian exhaust ini biasanya dikejar oleh rudal anti-pesawat dengan sensor inframerah. Akan tetapi rudal pencari panas modern kini juga memiliki kemampuan untuk mendeteksi dan mengejar panas yang dihasilkan akibat pergesekan permukaan badan pesawat dengan udara.
Deteksi secara gelombang radio adalah dengan cara mencegah gelombang radio dari radar tidak terpantul dari badan pesawat dan kembali ke radar. Gelombang radio tersebut bisa diserap jika badan pesawat dilapisi RAM (Radar Absorbent Material), dipantulkan ke arah lain, atau sedemikian sehingga gelombang tersebut menjadi hilang atau saling meniadakan (hal inilah yang mendasari bentuk pesawat siluman yang mempunyai bentuk yang lain dari pesawat biasa atau agak aneh).

Pesawat siluman biasanya tidak 100% tidak terdeteksi radar. Tetapi karena memiliki RCS (Radar Cross Section) yang kecil maka di layar radar hanya tampak sebesar gerombolan burung, bukan pesawat.

Penemu Teknologi Siluman

Siluman' dikembangkan oleh seorang ilmuwan
Rusia, pada tahun 1966 oleh Dr. Pyotr Ufimtsev melalui sebuah kertas kerja yang berjudul method of edge waves in the physical theory diffraction (Metode Gelombang Tepian dalam Teori Fisik Difraksi) yang merupakan kertas kerja yang cukup panjang namun tidak bertele-tele yang diterbitkan oleh salah satu media di Moskow pada tahun 1966. Namun kertas kerja ini tidak memperoleh sambutan yang hangat oleh para ahli di sana, karena banyak isinya yang tidak bisa dicerna oleh akal sehat. Padahal Ufimtsev adalah ahli yang berpengalaman dalam Institut Rekayasa Radio Moskow.

Ide murni Ufimtsev berupa formulasi pelumpuhan radar dan jaringan kerjanya diambil dari kesimpulan mentah ahli Inggris James Clerk Maxwell pada abad ke-19 di mana setelah diramu berkali-kali ditambah dengan penalaran terpadu, Ufimtsev mengkalkulasikan cara-cara baru, yakni membentuk ruang bentuk geometris khusus yang mencerminkan radiasi elektromagnetis. Dengan menciptakan kalkulasi silang sebuah radar yang mudah dilumpuhkan. Ia menetapkan rumus konfigurasi bersisi dua dimensi, berupa tata cara mengutak-atik komponen dalam sebuah radar. Hasilnya, radar bisa terganggu bila dikacaukan dengan sinar dua dimensi tadi. Sinar itu sebenarnya masih belum cukup tetapi jika dikalkulasikan secara cermat dari situ bisa diciptakan pesawat tiga dimensi yang sulit dilacak radar.

Secara teoritis, banyak sekali kekuatan untuk melumpuhkan stealth, namun diperlukan sangat banyak jaringan komputer yang bekerja sangat cepat. Persisnya seperti mengamati bola dengan menggunakan teropong di mana bisa dilokalisasi namun jangan harap bisa menjejaknya sehingga ibarat bola yang dimainkan, para pemain sudah menggiring bola entah ke mana dan tidak mungkin menembak bola yang terbang entah ke mana arahnya dengan senapan angin.
Pada tahun 1979, Rusia mengembangkan satu pesawat intai dan dari uji coba ternyata berhasil mengecoh radar anti pesawat terbang Amerika Serikat di padang pasir Nevada.

Pada tahun 1976, salinan tersebut akhirnya bocor dan jatuh ke tangan Amerika Serikat, lantas dialihbahasakan oleh divisi teknologi Angkatan Udara Amerika. Secara rutin, para ahli di Angkatan Udara menjabarkan, menganalisis dan mengembangkan teknologi steath tersebut. Di antaranya berupa pesawat mata-mata SR-71 Blackbird, F-117 dan B-2.

Prinsip Pesawat Siluman
Pada prinsipnya, supaya pesawat tersebut menjadi stealth (siluman) dalah cara memperkecil Radar Cross Section (RCS) yang tampak pada Radar. Langkah yang dilakukan adalah membuat desain bentuk pesawat tersebut sedemikian rupa sehingga permukaan-permukaan pesawat sekecil mungkin memantulkan energi yang dipancarkan radar untuk ditangkap kembali oleh antena radar. Bahkan bila perlu bentuk pesawat tersebut sama sekali tidak memantulkan energi radar. Kalaupun dipantulkan, diusahakan agar pantulan energi radar tersebut diarahkan ke arah lain sehingga jika ada yang tertangkap kembali, paling tidak hanya sebagian kecil saja. Untuk itu, maka bentuk pesawat dibuat aneh tidak seperti biasanya. Seperti contoh, bentuk pesawat B-2 yang memiliki rentang yang sama panjangnya dengan rentang pesawat DC-10 namun bentuknya dibuat pipih dan melengkung di bagian tengah badannya. Dengan bentuk demikian, disamping cepat rambat pancaran radar diperlambat juga memberikan efek pantulan ke segala arah.

Bentuk sayap pesawat juga mempengaruhi pantulan pancaran energi radar. Bentuk sayap pesawat lama yang lurus ke samping misalnya memberikan pantulan yang sempurna sehingga pesawat ini mudah terdeteksi. pada layar monitor, titik RCS pesawat-pesawat itu tampak besar.


Melihat kenyataan demikian, kemudian orang membuat sayap sayung kebelakang, memang memperkecil pantulan namun tidak memuaskan karena RCS makin besar, maka dibuatlah delta yang membuat sebagian besar pancaran radar yang mengenai sayap itu, sebagian besar dibuang ke arah lain. Kemudian dibuat sayap dengan bentuk sabit seperti yang dimiliki pesawat-pesawat generasi berikutnya. Dengan membuat lengkungan pada bagian sayap, leading edge, maka pantulan ke arah lain semakin sempurna.

Desain lain adalah membentuk pesawat bersegi-segi kubustik seperti bentuk mata faset, seperti pada mata capung. Bentuk tersebut juga ditemui pada helikopter pada generasi 1980-1990-an seperti pada AH-1 Cobra, dan AH-64 Apache sehingga pantulan radar tidak kembali ke antena radar.

Kemudian umumnya desain pesawat stealth tidak mengijinkan adanya pylon atau penggantung rudal maupun roket yang digantungkan pada badan dan sayap pesawat seperti yang dijumpai pada pesawat umumnya. Sehingga rudal ditempatkan pada rak-bom (bomb bay) khusus.

Cara lain yakni dengan menggunakan material khusus yang dikenal sebagai RAM (Radar Anti material) yang merupaka bahan penyerap energi pancaran radar. Bahan-bahan tersebut antara lain komposit berupa graphyte epoxy dari karbon. Karena bahan itulah, maka energi radar tidak terpantulkan.

Meskipun demikian, rancangan tersebut tetap tidak sempurna untuk mengelabui radar. Sebagai contoh pesawat stealth F-117 berhasil ditembak jatuh oleh rudal anti pesawat udara SAM (Surface to Air Missiles) SA-2 Guideline milik Serbia ketika operasi udara NATO pada tahun 1999 saat Konflik Kosovo.


sumber:
http://calvinluis.blogspot.com/

Dahsyatnya Elektromagnetik

Begitu dahsyatnya sehingga para ilmuwan di NASA (National Aeronautics and Space Admistration) mulai berpikir untuk memanfaatkannya sebagai tenaga yang bisa ‘melemparkan’ pesawat luar angkasa ke luar atmosfer bumi! Kenapa sampai muncul ide ini? Bukankah mesin roket yang biasanya digunakan untuk mengirim pesawat-pesawat ke luar bumi sudah cukup berhasil? Sebenarnya semua mesin roket yang sudah digunakan maupun yang sedang dikembangkan saat ini tetap membutuhkan bahan khusus sebagai pendorongnya. Bahan-bahan propellant ini bisa berupa bahan kimia seperti yang sudah banyak digunakan, bisa juga berupa hasil reaksi fusi nuklir yang teknologinya dikembangkan di awal abad 21 ini. Ada lagi berbagai teknologi inovatif seperti light propulsion dan antimatter propulsion.


Penggunaan propellant ini sebenarnya sangat membatasi kecepatan dan jarak maksimum yang dapat dicapai pesawat. Karena itulah muncul ide untuk mengirimkan pesawat luar angkasa menggunakan teknologi yang sama sekali tidak melibatkan propellant. Sistem apa yang bisa ‘melemparkan’ pesawat yang begitu besar dan berat ke luar angkasa tanpa menggunakan propellant sama sekali? Hanya Elektromagnetika yang bisa menjawabnya!

Elektromagnetika merupakan penggabungan listrik dan magnet. Sewaktu kita mengalirkan listrik pada sebuah kawat kita bisa menciptakan medan magnet. Listrik dan magnet benar-benar tidak terpisahkan kecuali dalam superkonduktor tipe I yang menunjukkan Efek Meissner (bahan superkonduktor dapat meniadakan medan magnet sampai pada batas tertentu). Ini bisa dibuktikan dengan cara meletakkan kompas di dekat kawat tersebut. Jarum penunjuk pada kompas akan bergerak karena kompas mendeteksi adanya medan magnet. Elektromagnetika sudah banyak dimanfaatkan dalam membuat mesin motor, kaset, video, speaker (alat pengeras suara), dan sebagainya. Sekarang giliran proyek luar angkasa yang ingin memanfaatkan kedahsyatannya!

David Goodwin dari Office of High Energy and Nuclear Physics di Amerika adalah orang yang mengusulkan ide electromagnetic propulsion ini. Saat sebuah elektromagnet didinginkan sampai suhu sangat rendah terjadi sesuatu yang ‘tidak biasa’. Jika kita mengalirkan listrik pada magnet yang super dingin tersebut kita bisa mengamati terjadinya getaran (vibration) selama beberapa nanodetik (1nanodetik = 10-9 detik) sebelum magnet itu menjadi superkonduktor. Menurut Goodwin, walaupun getaran ini terjadi hanya selama beberapa nanodetik saja, kita tetap dapat memanfaatkan keadaan unsteady state (belum tercapainya keadaan tunak) ini. Jika getaran-getaran yang tercipta ini dapat diarahkan ke satu arah yang sama maka kita bisa mendapatkan kekuatan yang cukup untuk ‘melempar’ sebuah pesawat ruang angkasa. Kekuatan ini tidak hanya cukup untuk ‘melempar’ secara asal-asalan, tetapi justru pesawat ruang angkasa bisa mencapai jarak maksimum yang lebih jauh dengan kecepatan yang lebih tinggi dari segala macam pesawat yang menggunakan propellant.

Untuk menerangkan idenya, Goodwin menggunakan kumparan kawat (solenoid) yang disusun dari kawat magnet superkonduktor yang dililitkan pada batang logam berbentuk silinder. Kawat magnetik yang digunakan adalah logam paduan niobium dan timah. Elektromagnet ini menjadi bahan superkonduktor setelah didinginkan menggunakan helium cair sampai temperatur 4 K (-269oC). Pelat logam di bawah solenoida berfungsi untuk memperkuat getaran yang tercipta. Supaya terjadi getaran dengan frekuensi 400.000 Hz, perlu diciptakan kondisi asimetri pada medan magnet. Pelat logam (bisa terbuat dari bahan logam aluminium atau tembaga) yang sudah diberi tegangan ini diletakkan secara terpisah (isolated) dari sistem solenoida supaya tercipta kondisi asimetri.


Selama beberapa mikrodetik sebelum magnet mulai berosilasi ke arah yang berlawanan, listrik yang ada di pelat logam harus dihilangkan. Tantangan utama yang masih harus diatasi adalah teknik untuk mengarahkan getaran-getaran yang terbentuk pada kondisi unsteady ini supaya semuanya bergerak pada satu arah yang sama. Untuk itu kita membutuhkan alat
semacam saklar (solid-state switch) yang bisa menyalakan dan mematikan listrik 400.000 kali per detik (yaitu sesuai dengan frekuensi getaran). Solid-state switch ini pada dasarnya bertugas untuk mengambil energi dari keadaan tunak dan mengubahnya menjadi pulsa listrik kecepatan tinggi (dan mengandung energi tinggi) sampai 400.000 kali per detiknya.
Energi yang digunakan untuk sistem elektromagnetik ini berasal dari reaktor nuklir (300 kW) milik NASA. Reaktor ini menghasilkan energi panas melalui reaksi fisi nuklir. Reaksi fisi nuklir ini melibatkan proses pembelahan atom yang disertai radiasi sinar gamma dan pelepasan kalor (energi panas) dalam jumlah sangat besar. Reaktor nuklir yang menggunakan ¾ kg uranium (U-235) bisa menghasilkan kalor yang jumlahnya sama dengan kalor yang dihasilkan oleh pembakaran 1 juta galon bensin (3,8 juta liter). Energi panas yang dihasilkan reaktor nuklir ini kemudian dikonversi menjadi energi listrik yang bisa digunakan untuk sistem electromagnetic propulsion ini. Ketika digunakan dalam pesawat luar angkasa, ¾ kg uranium sama sekali tidak memakan tempat karena hanya membutuhkan ruangan sebesar bola baseball. Dengan massa dan kebutuhan ruang yang jauh lebih kecil dibandingkan mesin roket yang biasanya digunakan untuk mengirim pesawat ke luar angkasa, pesawat yang menggunakan sistem elektromagnetik ini dapat mencapai kecepatan maksimal yang jauh lebih tinggi
sehingga bisa mencapai lokasi yang lebih jauh pula.

Menurut Goodwin pesawat dengan teknologi elektromagnetik ini dapat mencapai titik heliopause yang merupakan tempat pertemuan angin yang berasal dari matahari (solar wind) dengan angin yang berasal dari bintang di luar sistem tatasurya kita (interstellar solar wind). Heliopause terletak pada jarak sekitar 200 AU (Astronomical Unit) dari matahari. 1 AU merupakan jarak rata-rata bumi dari matahari yaitu sekitar 1,5.108 km. Planet terjauh dalam sistem tatasurya kita saja hanya berjarak 39,53 AU dari matahari. Semua pesawat luar angkasa yang menggunakan propellant tidak bisa mencapai jarak sejauh itu!

Tentu saja pesawat yang dipersenjatai elektromagnetik yang dahsyat ini masih sangat jauh dari sistem ideal yang kita inginkan. Karena walaupun pesawatnya bisa mencapai kecepatan sangat tinggi, kecepatan itu masih sangat kecil dibandingkan kecepatan cahaya (300.000 km per detik). Kecepatan maksimum yang bisa dicapai sistem ini masih di bawah 1% kecepatan cahaya. Padahal bintang yang terdekat dengan sistem tatasurya kita berada pada jarak lebih dari 4 tahun cahaya (1 tahun cahaya = 300.000 km/detik x 60 detik/menit x 60 menit/jam x 24 jam/hari x 365 hari/tahun = 9,4608.1012 km). Perjalanan terjauh yang pernah ditempuh manusia adalah 400.000 km (yaitu perjalanan ke bulan).

Jika kita ingin mengirim pesawat tanpa awak pun kita masih membutuhkan ratusan tahun sebelum pesawat tersebut bisa mencapai bintang terdekat. Itu pun karena pesawatnya menggunakan teknologi elektromagnetik! Dengan pesawat yang menggunakan propellant bahan kimia kita baru bisa mencapai bintang terdekat dalam waktu puluhan ribu tahun. Jika kita ingin mencapai bintang terdekat dalam waktu lebih cepat seperti dalam film Star Trek kita membutuhkan teknologi yang bisa melampaui kecepatan cahaya. Selama teknologi itu masih
belum bisa dikembangkan, kita bisa memanfaatkan dulu teknologielektromagnetik yang ternyata memberikan alternatif yang cukup menjanjikan walaupun belum bisa mewujudkan impian kita untuk menjelajahi jagad raya.

sumber: http://www.forumsains.com

Nuklir dan Manfaatnya

Nuklir dari segi bahasa sebenarnya berarti inti, dan dalam hal ini inti itu diartikan inti dari atom.

Seberapa jauh manusia mengetahui nuklir?

 

Sejauh ini manusia baru mengetahui Nuklir terdiri dari proton dan neutron, namun proton dan neutron ini juga tersusun dari beberapa partikel yang jauh lebih kecil bernama kuark. Agak ribet juga kalo menjelaskan semua teori tentang inti di sini, namun singkatnya manusia masih banyak pertanyaan mengenai inti dan mengapa inti bisa berikatan sedangkan inti mempunyai gaya tolak akibat jenis muatan yang sama. Namun bukan berarti tidak ada teori mengenai itu, dan pembicaraan mengenai ikatan kuat dalam inti masih terbuka bebas bagi kita. untuk lebih mudahnya saya sarankan anda membaca buku fisika modern untuk universitas.

Apakah ada manfaat dari pengetahuan mengenai nuklir?


Dengan banyaknya pertanyaan mengenai inti bukan berarti manusia tidak bisa memanfaatkan potensi inti tersebut. Sudah berpuluh tahun manusia memanfaat potensi energi yang dihasilkan dari reaksi fissi (pembelahan) inti uranium dan plutonium. Penemuan ini juga berasal dari coba-cobanya para ilmuan menembakkan neutron ke inti untuk mendapatkan inti baru, namun pada bebarapa inti berat hal itu menyebabkan inti menjadi pecah (terbagi) sekaligus melepaskan neutron lain yang konsekuensinya menimbulkan panas disekitarnya. panas ini kemudian di ambil dengan menempatkan reaksi tersebut didalam air , air yang panas tadi dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin. untuk bagian turbinnya hampir sama dengan pembangkit listrik tenaga uap. Namun selain panasnya yang diambil, neutron yang lepas ini juga dimanfaatkan untuk banyak hal, seperti untuk mengukur dimensi dari suatu zat, untuk memutasikan tumbuhan agar didapatkan bibit unggul dan lain sebagainya.

Apakah ada hasil lain dari reaksi fisi?

Selain itu reaksi fissi juga menyisakan unsur-unsur yang bersifat radioaktif atau meluruh (memancarkan partikel alfa, beta dan sinar gamma) dalam jangka waktu sangat lama, bahkan jutaan tahun. Radiasi yang dihasilkan sangat berbahaya bagi manusia, karena dapat memutasikan manusia secara acak. Mutasi banyak menyebabkan tumbuhnya kanker atau disfungsi organ manusia. Radiasi ini menyebabkan hal-hal mengerikan hanya dalam dosis tertentu. Radiasi ini bukan tidak bisa di kontrol. Penanganan yang baik terhadap sampah sampah sisa reaksi fissi akan menghindarkan kita dari hal-hal yang tidak diinginkan. Negara-negara pengguna energi nuklir saat ini juga sedang mencari tempat yang baik untuk mengubur sampah nuklir ini agar terhindar dari manusia dan hal-hal yang bisa dirusaknya.

Apakah ada reaksi inti lain selain reaksi fisi?

 

Reaksi fissi bukanlah satu-satunya reaksi yang terjadi pada inti. Reaksi fusi mempunyai prospek yang lebih menjanjikan. Namun pemanfaatannya masih relatif sulit. Reaksi fusi adalah reaksi bergabungnya dua inti menjadi satu. Pada proses ini inti baru mempunyai kehilangan massa dari dua inti penyusunnya, kehilangan massa ini berubah menjadi energi. Saat ini inti yang sering di fusikan adalah isotop hidrogen, yaitu hidrogen yang mempunyai neotron di intinya. Bagi yang pernah melihat film spiderman2 Vs Dr.Octopus, bisa kita lihat adegan reaksi fusi menggunakan metode tekanan laser. Reaksi fusi tidak menyisakan unsur radioaktif, dan otomotasi relatif lebih aman. Dan lagi bahan untuk reaksi ini tergolong sangat amat banyak dimuka bumi ini. Tapi lagi-lagi karena kurangnya pemahaman manusia mengenai inti membatasi kita untuk pemanfaatannya. Saat ini manusia baru mengenal metode thermo nuklir untuk melaksanakan reaksi fusi, dan terbaru menggunakan teknologi laser. Namun semua itu masih dalam ukuran percobaan. Seandainya manusia benar-benar mampu membuat reaktor seperti yang ada di film iron man, maka kita akan terlepas dari yang namanya krisis energi.

Apakah bom atom itu?

bom nuklir

 

Mungkin yang paling menteror dari reaksi inti adalah terciptanya BOM NUKLIR. Bom tidak lain adalah reaksi cepat dimana melapaskan panas yang luar biasa. Reaksi inti juga bisa dipercepat untuk dijadikan Bom. Dengan memperbanyak uranium yang bisa melakukan reaksi fisi maka reaksi fisi bisa mengalami suatu kondisi kritikal. Yaitu kondisi dimana satu reaksi bisa menyebabkan 3 sampai 4 reaksi lain. Hal ini bisa tercapai karena inti yang mengalami reaksi fissi akan melepaskan beberapa neutron yang akan memicu reaksi lain bila neutron cukup lambat menumbuk bidang inti uranium labil lainnya. Bom hasil reaksi fisi bukan yang terbesar, Bom dari reaksi fusi jauh lebih dahsyat dari itu. Bom ini lebih dikenal dengan nama bom hidrogen. Bom hidrogen adalah bom yang pemicunya adalah Bom reaksi fisi uranium atau plutonium. Panas dan tekanan tinggi dari reaksi fissi uranium akan memicu reaksi fusi pada hidrogen dan menyebabkan ledakan kedua yang amat dahsyat.

Apakah reaktor fissi Nuklir untuk pembangkit listrik bisa meledak seperti bom nuklir?

PLTN

 

Pada dasarnya rekator pembangkit listrik tenaga nuklir tidak akan bisa menghasilkan ledakan seperti boom atom. Ini disebabkan karena jumlah uranium yang dibatasi serta banyaknya peredam neutron disekitar bahan untuk reaksi nuklir ini. Namun apabila kontrol atau pengawasan yang kurang, reaksi nuklir di reaktor bisa menyebabkan panas yang sangat tinggi berakibat kebocoran. Dan yang sangat berbahaya dari kebocoran ini adalah materi yang dilepaskannya dalam bentuk gas. karena bisa dengan cepat terhembus angin dan sampai di pemukiman.

Bagaimanakah prospek teknologi nuklir di masa depan?

Manusia sangat berharap bahwa reaktor fusi bisa segera diaplikasikan untuk mengatasi kelangkaan energi. Selain karena keamanannya juga karena bahannya yang sangat berlimpah. Namun itu membutuhkan kerja keras dari semua pihak, terutama dari pakar-pakar nuklirnya.
sumber: http://www.forumsains.com

Bendungan

Belanda. Negeri berpenduduk sekitar 15,8 juta orang dengan luas hanya 41.548 km² dimana sekitar 27 persen wilayahnya berada di bawah permukaan laut merupakan kiblat dalam teknologi pengelolaan air dan konstruksi bendungan. Pengalaman lebih dari 2000 tahun menghadapi gempuran ombak telah membentuk budaya inovatif masyarakat Belanda & mendorong berkembangnya teknologi konstruksi yang kini menjadi acuan berbagai negara. Kemampuan bangsa Belanda dalam membangun negeri dengan daratan lebih rendah dari permukaan laut melalui berbagai coastal construction project merupakan salah satu kontribusi terbesar Belanda yang kini banyak dipelajari warga dunia. Bendungan-bendungan tersebut tidak hanya menggambarkan pencapaian tertinggi dalam konstruksi besar di lautan tetapi juga menceritakan pembentukan budaya inovatif masyarakat Belanda yang berbagai hasil karyanya kita nikmati saat ini. Mari kita lihat apa yang ada dibalik bendungan Belanda tersebut.
Inovasi Teknologi di Balik Struktur Bangunan

Belanda memulai semuanya dari daratan di bawah permukaan laut sekitar 2000 tahun yang lalu. Mereka membangun berbagai bendungan dan tanggul tidak hanya untuk melindungi diri dari ancaman banjir, tetapi juga dengan fungsi sebagai reklamasi daratan, cadangan air tawar dan untuk meningkatkan jalur pengairan. Berbagai teknik untuk menghadang terjangan air laut telah diterapkan oleh bangsa Belanda melalui proses pembelajaran dan interaksi dengan gelombang laut hingga akhirnya menghasilkan salah satu konstruksi yang terbaik di dunia.

Pada awalnya adalah warga Frisian yang mendiami Belanda dengan melakukan reklamasi pantai dan membangun apa yang disebut dengan Terpen, bendungan pertama yang dibangun untuk menghadang air laut utara. Namun pada tahun 1287, terjadi kebobolan Terpen yang menyebabkan banjir besar. Setelah itu dilakukan pembangunan pantai baru yang disebut Zuiderzee yang dilanjutkan dengan pembangunan bendungan. Setelah bendungan dibangun, dilakukan pengeringan melalui pompa dan kanal-kanal. Saat itu teknik yang digunakan dalam pembangunan masih sangat sederhana dan dalam melakukan pengeringan digunakan kincir angin untuk memompa air keluar.
Aufsluitdijk. Kemudian pada tahun 1912 terjadi badai dan banjir besar. Banjir yang disebabkan karena gelombang laut makin menguatkan tekad orang Belanda untuk segera melaksanakan rencana lama yang tertunda untuk melakukan reklamasi Zuiderzee. Mulai dari tahun 1927 hingga 1933 dilakukan pembangunan tanggul sepanjang 30.5 km (19 mil), lebar sekitar 90 meter dan tinggi mencapai 7,25 meter diatas permukaan laut yang dinamakan Afsluitdijk. Bendungan ini mengubah Zuiderzee menjadi Ijsselmeer, sebuah danau air tawar. Tahun-tahun selanjutnya dibangun bendungan lainnya, sebagai bagian reklamasi daratan Ijsselmeer. Daratan baru hasil dari reklamasi menghasilkan sebuah provinsi baru bernama Flevoland yang dulunya adalah lautan.

Teknik yang digunakan untuk menguras dan mengeringkan laut dalam bendungan Aufsluitdijk ini adalah ini adalah dengan melakukan pembangunan bendungan pada dua titik yang harus dipertemukan di tengah laut. Di antara kedua titik itu dibangun dua pulau untuk menimbun bahan bangunan. Fondasi bendungan diperkuat dengan batu-batu besar yang dibungkus tikar-tikar raksasa yang dianyam dari batang pohon. Material yang digunakan pada bangunannya adalah sebuah material yang keras dan ulet yang berasal dari tanah liat berbatu yang disebut kei-lem. Material ini terdapat di dasar laut dekat lokasi bendungan. Karena mengandung batu-batu raksasa, maka tanah liat itu tetap kokoh walaupun terkena arus pasang surut. Dari sisi konstruksi dan material yang digunakan, Aufsluitdijk merupakan proyek konstruksi bendungan yang luar biasa yang mampu membelah Laut Selatan, dan menghubungkan dua propinsi yaitu Noord Holland dan Friesland.

Deltawerken. Pertarungan dengan laut tidak selesai sampai disitu. Suatu pekerjaan konstruksi modern yang jauh lebih besar setelah Afsluitdijk adalah dengan membangun bendungan berseri secara berturut-turut yang dinamakan proyek ‘deltawerken’. Hal itu juga dipicu oleh bencana pada tahun 1953 yang menewaskan 1800 penduduk. Proyek ini sebenarnya sudah direncanakan oleh Rijkswaterstaat (Departemen Pekerjaan Umum Belanda) sejak 1937 melalui proposal 'the Deltaplan'. Pada waktu itu direncanakan untuk membangun beberapa seri bendungan secara bertahap dalam beberapa dekade ke depan. Terjadinya bencana air tahun 1953 mempercepat pelaksanaannya.


Proyek Delta Plan yang bertujuan untuk membentengi daratan dari ancaman Laut Utara ini terdiri dari sepuluh bendungan besar dan tiga penahan gelombang yang dibangun secara bertahap selama 39 tahun. Bendungan pertama selesai dibangun pada 1958 di Sungai The Hollandse Ijssel, sebelah timur Rotterdam. Kemudian dibangun bendungan The Ooster Dam (The Oosterschelde Stormvloedkering), yang panjangnya hampir mencapai 11 kilometer. Bendungan terakhir yang selesai dibangun adalah The Maeslantkering pada 1997. Maeslantkering dibangun di muara Nieuwe Waterweg, yaitu kanal yang menjadi gerbang masuk ke Pelabuhan Rotterdam. Tanggul ini merupakan tanggul terbuka yang melalui program komputer dapat tertutup ketika terjadi badai dari Laut Utara mencapai ketinggian di atas tiga meter.

Delta works merupakan sebuah pencapaian tertinggi dalam konstruksi besar di lautan karena dibangun dengan menghadapi arus laut, gelombang dan karakter tanah yang bervariasi. Design dan teknik yang digunakan khususnya di area persiapan fondasi dan penggunaan matras-matras fondasi perlindungan menggambarkan inovasi dan kerjasama yang kuat antara para geologist dan insinyur yang memberikan penerapan penting dalam berbagai aspek dari konstruksi yang berhubungan dengan pantai dan lepas pantai. Penggunaan komponen yang telah dibentuk sebelumnya (prefabricated) untuk kemudian ditempatkan melalui metode penempatan material-materialnya mencerminkan sebuah terobosan dalam konstruksi di laut terbuka (open water construction). Aspek lingkungan dan sosial pun sangat diperhatikan agar ekologi pantai sekitarnya tidak terganggu dan kehidupan nelayan dan kelancaran arus lalu lintas pelabuhan tidak terganggu. Inovasi yang luar biasa tersebut merupakan hasil dari budaya inovatif masyarakat Belanda yang konon terbentuk dari interaksi ribuan tahun dengan laut.

Dari Budaya Dibalik Bendungan ke Inovasi Lainnya
Raja Perancis Louis XIV di abad 17 pernah menyebutkan bahwa budaya belanda berasal dari perjuangannya dalam melawan lautan. Louis XIV melihat bahwa budaya kebebasan, toleransi, kebebasan bicara, kebiasaan masyarakat Belanda untuk terus bernegosiasi tanpa akhir berasal dari pertarungan mereka dengan air. Pertarungan selama 2000 tahun membendung lautan telah membentuk budaya masyarakat Belanda yang terus mencari dan melakukan perbaikan tanpa henti.

Melalui berbagai bencana air yang terjadi dibelanda ini, masyarakat Belanda membuat apa yang kini disebut dengan public-private partnership. Dimulai sejak abad ke 11, kerjasama semacam itu mulai terbentuk. Dewan lokal yang yang disebut water board di setiap desa melakukan pengawasan terhadap pengelolaan air di wilayah mereka melalui suatu forum yang mengumpulkan masyarakat disekitar wilayah untuk membahas pengelolaan air secara demokratis. Water Board bukan merupakan eksperimen pertama dalam demokrasi karena Athena telah memulai jauh sebelumnya, tetapi yang membedakan dengan demokrasi ala Athena adalah adanya jaminan kebebasan berpendapat dimana penduduk disana mempunyai posisi yang setara dan tidak ada perbudakan seperti terjadi di Athena.

Kebebasaan ini menjadi fondasi yang kuat dalam karakter inovatif masyarakat Belanda sehingga kemudian melahirkan banyak kreasi-kreasi besar yang mendapat pengakuan dunia mulai dari karya lukisan dari Rembrandt yang sangat indah, hingga jam pendulum dan navigasi kapal hasil karya Cristiaan Huygens. Bahkan bunga Tulip dengan berbagai warna yang menjadi ciri khas Belanda juga merupakan hasil pengembangan botani para peneliti Belanda yang membawanya dari kawasan Asia Tengah yang kondisi tanah dan cuacanya jauh berbeda dengan Belanda.

Apa yang ada dibalik bendungan di Belanda menunjukkan bagaimana proses pembelajaran dan interaksi dengan air selama bertahun-tahun telah membentuk budaya masyarakat belanda yang terus gelisah dan berupaya untuk memperbaiki keadaan melalui teknologi konstruksi bangunan yang semakin canggih untuk mengamankan diri mereka. TIdak berhenti sampai disitu karakter inipun merupakan penjelasan yang logis dari berbagai hasil karya inovatif hasil kreasi bangsa Belanda yang banyak kita nikmati saat ini. Untuk itu kita patut belajar ke Belanda dan mempelajari apa yang terjadi dibalik bendungan tidak hanya konstruksi tetapi juga masyarakatnya.


Referensi

Jurnal:
1.Simona O. Negro, Marko P. Hekkert and Ruud E. H. M. Smits, “Stimulating Renewable Energy Technologies by Innovation policy”, Innovation Studies Utrecht (ISU) Working Paper Series,
2.Ian Watson and Charles W .F inkl,J nr, “State of the Art in Storm-Surge Protection: The Netherlands Delta Project “, Department of Geology Florida Atlantic University
3.Dr. S. Van Baars, and I. M. Van Kempen, “The Causes and Mechanisms of Historical Dike Failures in the Netherlands”, Faculty of Civil Engineering and Geosciences Delft University of Technology

Artikel Internet:
1. Judul : Keindahan tulip, keberhasilan Belanda ,
http://majalah.ppibelanda.org/?p=288
2.Judul : Dams in Netherland, http://www.nethcold.org/nethcold/index.php?c=damsinNL
3.Judul : Delta works, http://www.deltawerken.com/23
4.Judul : Afsluitdijk, http://en.wikipedia.org/wiki/Afsluitdijk
5.Judul : 75 Tahun afsluitdijk
http://static.rnw.nl/migratie/www.ranesi.nl/arsipaktua/belanda/afsluitdijk_75_tahun070528-redirected
6.Judul : Tanggul Situ dan Tanggul Sana, Pernah kah Kita Belajar? Oleh Josh Chen http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:NKSQ7FwYbrsJ:community.kompas.com/read/artikel/2664+afsluitdijk+delta+work&cd=7&hl=id&ct=clnk&gl=id
7.Judul : Why the Dutch are becoming restless, Matthew Harwood, Doing It the Dutch Way, April 2010 , http://www.livius.org/opinion/opinion0016.html,
8. Judul : Air, Ancaman dan Sahabat Orang di Belanda, http://umum.kompasiana.com/2010/03/25/air-ancaman-dan-sahabat-orang-di-belanda/
9. Judul : Polders and Dikes of the Netherlands, The Reclamation of Land in the Netherlands Through Dikes and Polders By Matt Rosenberg, About.com Guide http://geography.about.com/od/specificplacesofinterest/a/dykes.htm

Foto:
www.deltawerken.com/Deltaworks/23.html

Minggu, 18 November 2012


PROSES TERJADINYA PETIR



Petir adalah salah satu kejadian alam yang sangat indah. Petir juga merupakan fenomena alam akan ancaman kematian bagi manusia. Dengan temperatur sambaran melebihi panas permukaan matahari dan kekuatan benturan yang menyebar ke segala arah, petir merupakan pelajaran kejadian fisik ilmiah.

Dibalik keindahan dan kekuatannya, petir menimbulkan satu misteri besar.

Bagaimana petir terjadi?


Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa petir terjadi dikarenakan system charge electric badai. Tetapi metode terjadinya charging di awan masih sangat buram. Pada artikel ini, kami akan membawa anda memandang dari luar dan dalam sehingga anda mengerti fenomena ini. sambaran petir terjadi di awali dengan proses yang tidak terlalu misterius: siklus air. Untuk memahami secara menyeluruh bagaimana siklus air berjalan, kita harus mengerti prinsip dari evaporasi dan kondensasi.

Evaporasi adalah proses dimana air akan menyerap panas dan akan memuai dalam bentuk gas. Saat molekul air terbebas maka pemuaian akan terjadi dan naik menuju atmosfir.



Kondensasi adalah proses dimana pemuaian dan gas kehilangan panas dan akan berubah bentuk menjadi cair. Saat pemuaian dan gas naik ke tempat lebih tinggi , temperature udara lingkungan sekitar akan semakin turun menyebabkan terjadinya proses kondensasi dan kembali ke bentuk cair.

1. Matahari memanaskan lautan
2. Air laut ber-evaporasi dan naik ke udara
3. Air yang memuai mengalami penurunan suhu dan berkondensasi membentuk droplet (butiran air) , membentuk awan.
4. apabila proses kondensasi air tercukupi, akan jatuh dengan deras ke tanah sebagai hujan dan salju
5. hujan akan terendap sebagai air resapan. Yang lainnya akan mengalir melewati sungai kembali ke laut


BADAI LISTRIK
 
Pada badai listrik, awan teraliri listrik seperti kapasitor raksasa di langit. Bagian atas awan bermuatan positif dan bagian bawah negatif. Bagaimana awan terbentuk perbedaan muatan seperti ini masih tidak di yakini oleh komunitas peneliti, tetapi penggambaran ini memberikan keterangan kepada kita.

Pada proses siklus air, kelembapan bisa terakumulasi di atmosfir.Akumulasi ini kita lihat sebagai awan. Menariknya awan bisa terdiri dari jutaan droplet air dan es beku di udara. Selama proses evaporasi dan kondensasi terus berlangsung , droplet (butiran air) berbenturan dengan Awan lain yang sedang dalam proses kondensasi yang menuju keatas. Hal penting terjadinya dalam benturan ini adalah electron terjatuh. Electron baru yang jatuh terkumpul pada bagian bawah, memberikan muatan negatif. Awan yang naik yang baru saja kehilangan electron membawa muatan positif ke bagian atas.

Pembekuan memegang peran penting. Dengan menaiknya kelembapan dan mengalami proses pembekuan di awan bagian atas, bagian beku tersebut menjadi muatan negatif dan bagian yang tidak membeku bermuatan positif. Pada titik ini, udaranya yang naik mempunyai kemampuan untuk membawa muatan positif ke awan bagian atas. Bagian beku lainnya akan terjatuh kebagian awan terbawah atau menuju ke tanah. Dengan terjadinya kombinasi antara proses benturan dan pembekuan, kita bisa mengerti bagaimana bisa terjadi perbedaan muatan yang sangat besar yang mengakibatkan terjadinya sambaran petir.

Ketika terjadi perbedaan muatan yang besar di awan, maka akan terjadi pula area listrik. Seperti awan , area listrik pada bagian bawah bermuatan negatif dan bagian atas bermuatan positif. Kekuatan dan intensitas dari area listrik berhubungan langsung dengan jumlah muatan yang terbentuk di awan. Bersamaan dengan proses benturan dan pembekuan terjadi ,dan perbedaan muatan pada bagian atas dan bawah terus meningkat. Area listrik ini semakin lama semakin menguat, sangat menguat sehingga electron pada permukaan bumi terpukul lebih dalam ke bumi oleh muatan negatif pada bagian bawah awan.

Proses repulsi electron ini menyebabkan permukaan bumi membutuhkan muatan positif yang sangat kuat. Semua yang dibutuhkan sekarang adalah jalur konduksi bagian bawah awan yang negatif untuk kontak dengan permukaan bumi yang bermuatan positif. Area listrik yang kuat bisa membentuk jalur ini sendiri


IONISASI UDARA

Area listrik yang sangat kuat menyebabkan udara disekitar awan “ terpecah”. Bisa dikatakan udara yang “terpecah” membetuk jalur sirkuit pendek awan-bumi seolah ada jalur logam yang panjang yang menghubungkan awan dan bumi.

Beginilah cara “ terpecah” dijelaskan : Ketika ada area listrik yang sangat kuat terjadi ( 10.000 volt/inch), kondisi akan “matang” sehingga udara akan terpecah. Area listrik menyebabkan udara sekitar terpisah muatan ion positif dan electron – udara terionisasi.

Selalu diingat ionisasi bukan berarti bahwa terjadi lebih banyak ion negatif atau lebih banyak ion positif dibanding sebelumnya.Ionisasi ini berarti bahwa electron dan ion positif terpisah sangat jauh dibanding bentuk molekul sebelumnya atau bentuk struktur atomic. Intinya electron electron telah terbongkar dari struktur molekuler dari udara yang tidak terionisasi.

Pentingnya dari proses pemisahan/pembongkaran adalah electron bebas bergerak lebih mudah dibanding sebelum terjadinya pemisahan. Jadi udara yang terionisasi ( dikenal sebagai plasma) lebih konduktif dibanding dengan udara yang tidak terionisasi.Secara tidak sengaja kemampuan atau kebebasan electron untuk bergerak membuat benda apapun sebagai konduktor listrik yang baik. Sering kali, logam dijadikan referensi sebagai inti atom positif yang dikelilingi oleh cairan menyerupai electron. Itu yang membuat logam sebagai konduktor listrik yang baik.

Electron ini mempunyai mobilitas luar biasa, membiarkan arus electron untuk mengalir. Udara yang terionisasi menciptakan plasma dengan daya konduktivitas menyerupai logam. Plasma adalah alat natural yang digunakan untuk menetralkan muatan yang terpisah di area listrik. Bagi anda yang familiar dengan reaksi kimia api akan menyebutnya sebagai proses oksidasi. Oksidasi adalah proses dimana atom atau molekuler kehilangan electron ketika terurai oksigen. Dengan perbandingan kita bisa melihat proses ionisasi sebagai proses “ jalur terbakar” menembus udara sehingga petir dapat mengikuti jalurnya. Seperti menggali terowongan melewati gunung sehingga kereta dapat dilalui.

STEP LEADER PATTERN

Ketika proses ionisasi mulai terjadi dan plasma tebentuk, jalur tidak terbentuk secara instant. Kenyataanya akan terjadi banyak jalur terpisah berbentuk seperti akar dari awan. Jalur  ini menyerupai anak tangga.Anak tangga ini menyebar ke bumi dalam tahapan, yang tidak harus membentuk garis lurus ke bumi. Udara tidak terionisasi sama rata di segala arah.
Debu atau kotoran ( objek apapun) diudara akan menyebabkan udara terpecah lebih mudah dalam satu arah, membuat kesempatan lebih mudah bagi “Step Leader” mengenai  bumi lebih cepat. Juga bahwa bentuk area listrik akan sangat mempengaruhi jalur ionisasi. Bentuk ini tergantung dari lokasi partikel, dimana pada kasus ini terletak di bagian bawah dari awan dan permukaan bumi. Apabila awan terjadi parallel dengan permukaan bumi, dan area nya kecil  dimana lekukan bumi dapat diabaikan, dua lokasi akan bertindak seperti dua lempengan yang parallel.
Flux line selalu berpencar dalam garis lurus dari area sumber sebelum menuju ke tujuan ( daerah berlawanan dari lokasi sumber). Dengan pengetahuan ini, kita bisa katakana bahwa apabila bagian bawah dari awan tidak rata, maka flux line tidak terbentuk.
Mengingat kemungkinan ini, semakin jelas bahwa banyak factor yang mempengaruhi arah Step Leader. Kita berpikir bahwa jarak terdekat antara dua titik akan membentuk garis lurus; tapi pada kasus area listrik, flux lines mungkin tidak mengikuti jarak terdekat tersebut, dimana jarak terdekat tidak selalu menggambarkan jalur dengan sedikit resisten.
Jadi kita sekarang mengetahui awan yang mengandung listrik dan membentuk step leaders menyambar keluar dalam beberapa tahap.  Leaders ini sedikit berwarna keunguan yang teriluminasi menyala dan  menyebar ke leaders lain di beberapa area  dimana leaders utama berbelok atau berputar. Pada saat dimulai leader akan dalam bentuk  tetap sampai arus mengalir , tanpa memperhatikan apakah leader menyentuh tanah lebih dulu atau tidak. Pada dasarnya leader mempunyai dua kemungkinan : tetap berkembang pada tahap perkembangan plasma atau menunggu dengan sabar pada bentuk plasma sampai leaders lainnya mencapai sasaran.
Leader yang mencapai bumi lebih dahulu menyalurkan jalur konduktif antara awan dan bumi. Leader ini  bukanlah sambaran petir. Ini merupakan  jalur dimana sambaran petir akan mengikutinya. Sambaran petir  mendadak, besar , mengalirkan arus listrik yang bergerak dari awan menuju bumi.

STREAMER POSITIVE 
 
Ketika step leaders mendekati bumi, objek pada permukaan bumi akan mulai merespon adanya area listrik yang kuat. Objek-objek menggapai awan dengan” mengembangkan” streamer positif . streamer ini memiliki warna keunguan dan tampil menyolok dengan tepi yang tajam.

Tubuh manusia bisa  menghasilkan  streamer positif  ketika menjadi subjek di area listrik. Sebenarnya apapun pada permukaan bumi memiliki daya potensial untuk menjadi streamer. Ketika dihasilkan, streamer tidak berlanjut berkembang menuju awan, menjadi penghubung antara jarak yang terpisah merupakan tugas step leader ketika step leader menuju kebawah secara bertahap.  Streamer menunggu dengan sabar, meluas ketika leaders mulai mendekat.

Hal yang terjadi kemudian adalah pertemuan step leader dan streamer. Seperti yang dibahas pada bagian awal. Streamer yang digapai oleh step leader tidak harus streamer terdekat dari awan. Sangat umum untuk petir menyambar tanah walapun disana terdapat pepohonan  atau penangkal petir atau objek tinggi  yang terletak dekat. Fakta bahwa step leader tidak memilih jalur  lurus memungkinkan hal ini terjadi.

Setelah step leader dan streamer bertemu, Dengan jalur  terbentuk lengkap , arus mengalir antara bumi dan awan.Peyaluran aliran merupakan jalan alamiah untuk menetralkan perbedaan potensial yang terjadi.  Kilat yang kita lihat ketika penghentian aliran terjadi bukan merupakan sambaran—ini merupakan efek local dari sambaran. Saat adanya arus aliran listrik, maka akan  terjadi suhu panas . dikarenakan jumlah sambaran petir yang sangat banyak, maka juga akan terjadi suhu panas yang tinggi. Faktanya ledakan petir suhu nya  lebih panas daripada  suhu permukaan matahari. Panas ini sebenarnya adalah penyebab kilatan warna putih-biru  yang terlihat.

Ketika leader dan streamer bertemu dan arus mengalir ( sambaran petir), udara disekitarnya menjadi sangat panas. Sangat panas sehingga kenyataannya meledak karena panas  menyebabkan udara lebih cepat memuai. Ledakan akan segera diikuti  oleh apa yang kita kenal dengan guntur (thunder). Guntur merupakan gelombang kejut memancar menyebar dari jalur sambaran. Ketika udara suhunya meningkat. Maka akan meluas secara cepat, menciptakan gelombang kompresi  menyebar ke udara sekitar. Gelombang kompresi ini terjadi dalam bentuk gelombang suara. Yang bukan berarti bahwa guntur ini tidak berbahaya.




SAMBARAN BERLANJUT
 

Ketika anda duduk berada didalam mobil dan anda melihat kilatan cahaya dari petir.  Hal pertama yang anda perhatikan bahwa terdapat banyak cabang kilatan yang muncul bersamaan dengan kilatan utama. Kemudian anda akan memperhatikan kilatan kilatan beberapa kali. Cabang yang anda lihat sebenarnya merupakan step leaders yang saling  berhubungan  yang berhasil mencapai sasaran.

Ketika sambaran pertama terjadi, aliran arus yang ada merupakan usaha untuk menetralisir perbedaan potensial listrik yang ada. Hal ini menyatakan bahwa arus listrik yang ada berhubungan dengan energi yang ada pada leaders lain mengalir ke tanah. Electron electron pada leaders lain terbebaskan bergerak menuju jalur sambaran. Jadi ketika sambaran petir terjadi, step leaders yang lain  menunjukan gambaran karakteristik sambaran  seperti jalur yang aseli.  Setelah sambaran petir yang aseli terjadi, biasanya diikuti oleh beberapa seri sambaran kedua. Sambaran-sambaran ini hanya mengikuti jalur  utama dari sambaran; step leader yang lain tidak berpartisipasi pada kejadian ini.

Pada kejadian alam, yang kita lihat biasanya tidak seperti apa yang terjadi sebenarnya, dalam kasus ini contohnya sambaran kedua. Sangat memungkinkan sambaran utama diikuti oleh 30-40 sambaran kedua. Tergantung rentang waktu antara sambaran, yang kita lihat seperti satu durasi yang lama pada sambaran utama, atau sambaran utama diikuti oleh sambaran sambaran pada jalur utama . Kondisi ini mudah dimengerti apabila kita menyadari bahwa sambaran kedua bisa terjadi pada saat kilat dari sambaran utama terjadi dalm waktu yang lebih lama seharusnya.

Dengan bukti yang sama, sambaran kedua bisa terjadi setelah kilat dari sambaran utama selesai, sambaran utama akan terlihat berkalp-kelip. Sekarang kita mengetahui  proses terjadinya sambaran petir. Sangat mengagumkan bagaimana semau prose situ terjadi, dari awal ionisasi terjadi sampai terjadinya sambaran petir, yang terjadi dalam bilangan detik.

TYPE SAMBARAN